AEKI (Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia) didirikan sebagai rasa kebersamaan dalam menyatukan langkah-langkah eksportir kopi dalam menjawab persoalan Pemerintah untuk ikut serta dalam tata niaga kopi. Sejak tahun 1969 Organisasi Kopi Dunia (ICO) telah menerapkan kuota bagi para anggotanya.

Bahwa tanaman kopi yang tumbuh subur di Nusantara merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang perlu dilestarikan dan diwujudkan menjadi agribisnis komoditas kopi yang berdaya saing dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh pelaku usaha di sektor kopi mulai dari hulu hingga hilirisasi dan meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian.

Bahwa dengan amanat dan semangat UUD 1945 khususnya Pasal 33, untuk mewujudkan masyarakat kopi yang memiliki kemampuan sebagaimana dimaksud di atas, maka hubungan bisnis yang dilandasi kekerabatan antar perusahaan kopi perlu terjalin dengan baik sehingga tercipta bisnis yang kondusif. iklim; menggairahkan seluruh pelaku usaha dan mampu mendorong pertumbuhan kopi nasional serta meningkatkan penerimaan devisa negara.

Untuk menjaga hubungan bisnis yang kondusif, diperlukan organisasi profesional yang andal sebagai wadah untuk memperlancar komunikasi, menyamakan visi dan misi serta meningkatkan profesionalisme dengan tuntutan perkembangan era globalisasi untuk menghadapi berbagai hambatan dan tantangan, yang juga merupakan peluang. Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan didorong oleh keinginan yang luhur untuk mencapai cita-cita mewujudkan masyarakat kopi yang sejahtera dan mampu memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional dan perolehan devisa negara, perusahaan kopi Indonesia bertekad menyatukan diri dalam ASOSIASI EKSPORTIR KOPI INDONESIA (AEKI).

Dengan berkembangnya Industri Pengolahan Kopi Nasional, maka nama tersebut menjadi ASOSIASI EKSPORTIR DAN INDUSTRI KOPI INDONESIA disingkat AEKI yang dapat mewadahi seluruh perusahaan kopi Indonesia dari hulu hingga hilir.